Sunday, October 25, 2020

PEMUDA DAN SOSIALISASI TIU

 PEMUDA DAN SOSIALISASI TIU


INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI

    Pemuda

        Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.

    Sosialisasi

        Sosialisasi adalah proses individu belajar nilai, norma, dan peran sosial melalui proses interaksi dengan lingkungan guna membentuk kepribadian yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat. Sosialsasi berhubungan dengan internalisasi dan enkulturasi. Hasil proses sosialisasi adalah terbentuknya pribadi individu yang selaras dengan nilai dan norma budaya masyarakat; hal itu juga berarti selaras juga dengan harapan masyarakat, karena nilai dan norma sosial bersifat ideal (menjadi cita-cita yang diharapkan).

    Internalisasi Belajar dan Sosialisasi

        Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Yang dimaksud internalisasi adalah proses sosialisasi yang ditanamkan sejak kecil. Contohnya seorang ibu menyosialisasikan terbiasa bangun pagi kepada anaknya terus-menerus dan akhirnya anak itu terbiasa bangun pagi, maka itu dapat disebut internalisasi. Anak itu telah terinternalisasi dengan baik oleh sosialisasi dari ibunya. Dengan kata lain, internalisasi adalah proses sosialisasi secara terus-menerus, sehingga yang bersangkutan terbiasa dengan hal itu.

    Proses Sosialisasi

        Proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi. Menurut George Herbert Mead (1972), proses sosialisasi berlangsung melalui beberapa tahapan berikut :

  1. Tahap Persiapan (preparatory stage)

        Tahap ini dialami individu sejak dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal kehidupan sosial di sekitarnya, termasuk berupaya memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap persiapan ini anak mulai melakukan kegiatan meniru, meskipun belum sempurna.

  2. Tahap Meniru (play stage)

        Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa yang berada disekitarnya. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang diri dan lingkungan sosial terdekatnya (keluarga, sahabat sebaya).

  3. Tahap Siap Bertindak (game stage)

        Pada tahap ini peniruan yang dilakukan seorang anak sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain bersama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk menjaga nama baik keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Individu yang berinteraksi dengan banyak orang, pola hubungannya pun semakin kompleks. Bersamaan dengan itu, mulai timbul kesadaran bahwa ada nilai dan norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

  4. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (generalized stage)

        Pada tahap ini individu diharapkan sudah menyelaraskan dan menyesuaikan dirinya, baik dengan nilai, norma, maupun pola sosial budaya masyarakat di sekitarnya. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti seutuhnya.


    Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat

        Melalui proses sosialisasi seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial.

        Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :

1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya.

2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.

        Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, makhluk individual bagi pemuda.


PEMUDA DAN IDENTITAS

    Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

            Generasi muda di tetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Maksud dari Pola Pembinaan dan Pengembangan Generasi /muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksananya dapat terarah, menyeluruh, dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.

Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun berlandaskan :

1) Landasan Idiil : Pancasila

2) Landasan Konstitusional : UUD 1945

3) Landasan Strategis : GBHN

4) Landasan Historis : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

5) Landasan Normatif : Etikaa, tata nilai, dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat

        Tanpa ikut sertanya generasi muda, pembangunan ini sulit berhasil bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi yang lebih penting tanpa kegairahan dan kreativitas pemuda maka pembangunan bangsa kita dalam jangka panjang dapat kehilangan kesinambungannya.

    2 Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

Dalam hal ini Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda Menyangkut :

a.    Generasi Muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.

b.    Generasi Muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

    Masalah-Masalah Generasi Muda

Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :

a.   Rasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.

b.  Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

c.   Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non-formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan seluruh bangsa.

d.   Kurangnya lapangan kerja atau kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran atau setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.

e.   Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makan seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

f.   Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.

g.   Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.

h.   Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalah gunaan narkotika.

i.   Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.

·        Potensi-Potensi Generasi Muda

Potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah :

a)   Idealisme dan Daya Kritis

Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu untuk senantiasa dilengkapi dengan landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.

b)   Dinamika dan Kreativitas

Adanya idealisme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada atau pun mengemukakan gagasan-gagasan atau alternatif yang baru sama sekali.

c)   Keberanian Mengambil Risiko

Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung risiko dapat meleset, terhambat, atau gagal. Namun mengambil risiko itu adalah perlu jika kemajuan ingin diperoleh. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung risiko, kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan ketrampilan dari generasi muda akan memberi kualitas yang baik kepada keberanian mengambil risiko.

d)   Optimis dan Kegairahan Semangat

Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda akan menjadi daya pendorong untuk mencoba maju lagi.

e)   Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni

Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya, agar dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.

f)   Terdidik

Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kuantitatif maupun dalam arti kualitatif, generasi muda secara relatif lebih terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi-generasi pendahulunya.

g)   Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan

Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat merupakan hambatan jika hal itu dihayati secara sempit dan eksklusif. Tapi keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat merupakan potensi dinamis dan kreatif jika keanekaragaman itu ditempatkan dalam rangka integrasi nasional yang didasarkan atas semangat dan jiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 serta kesamaan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Sehingga dengan demikian merupakan sumber yang kaya untuk kemajuan bangsa itu sendiri. Untuk itu generasi muda perlu didorong untuk menampilkan potensinya yang terbaik dan diberi peran yang jelas serta bertanggung jawab dalam menunjang pembangunan nasional.

h)   Patriotisme dan Nasionalisme

Pemupukan rasa kebanggan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara di kalangan generasi muda perlu lebih digalakan, pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapannya untuk membela dan mempertahankan bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan semangat ini generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.

i)   Sikap Ksatria

Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian, dan pengorbanan serta ras tanggung jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan terus menjadi sikap ksatria di kalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak keberanian dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.

j)   Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi

Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai transformator dan dinamisator terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidikan serta penerapan teknologi, baik yang maju, madya, maupun yang sederhana.

    Tujuan Pokok Sosialisasi

1)   Individu harus diberi ilmu pengetahuan (ketrampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.

2)   Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.

3)   Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.

4)   Bertingkah laku selaras dengan norma atau nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.

    Perguruan dan Pendidikan

a.   Mengembangkan Potensi Generasi Muda

Potensi Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya masing – masing agar tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya dan Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan sejahtera.

b.  Pendidikan dan Perguruan Tinggi

Pendidikan adalah usaha sadar  dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing – masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Sedangkan Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu – ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.

DAFTAR PUSTAKA

http://donnyprasetiyo.blogspot.com/2014/11/pemuda-dan-sosialisasi-tiu.html

Saturday, October 17, 2020

Tugas Individu, Keluarga dan Masyarakat

 Individu, Keluarga dan Masyarakat


1. PERTUMBUHAN INDIVIDU

A. PENGERTIAN INDIVIDU

    “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial, Individu menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.

    Individu bukan berarti manusia sebagai suatu kesatuan melainkan manusia sebagai makhluk hidup yang dihitung dalam “perseorangan”. Oleh karena itulah, sifat satu individu dengan yang lainnya berbeda meskipun mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Sejenis tetapi tidaklah sama, pola pikir dan sifat memiliki cirinya tersendiri. Karena diferensiasi itulah, Individu memiliki keuntungan dalam mengetahui sejumlah wawasan seperti bahasa, agama, adat istiadat, hukum, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkah hal tersebut maka diperolehlah kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki pola dan tingkah laku spesifik dan lainnya.

B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN

    Secara generalisasi, pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible (tidak dapat dibalik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumblah sel akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang bersangkutan.

Perubahan dalam proses pertumbuhan biasanya disebut dengan istilah protes.

    Menurut pengertian ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan adalah suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman empiris luar maupun panca indera yang menimbulkan sensations atau pengalaman melalui keadaan mental sendiri yang menimbulkan reflection. Sedangkan menurut pendapat ahli psikologis Gestalt, Pertumbuhan adalah suatu proses differensiasi yaitu terjadinya pertumbuhan pada seseorang secara perlahan dengan mengenal sesuatu secara keseluruhan barulah kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.

    Di lain pihak menurut konsepsi sosialisasi, Pertumbuhan merupakan salah satu proses dari sosialisasi dimana individu secara perlahan tumbuh dengan berinteraksi sosial bersama individu lainnya baik di dalam maupun luar lingkungannya.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

    Pada garis besarnya, perumbuhan itu terbagi menjadi tiga aliran yaitu;

 Pendirian Nativistik, Menurut pendapat ahli mengenai aliran ini, Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor yang dibawa sejak lahir. Mereka berpendapat bahwa jika orang tua seorang anak memiliki bakat tertentu, misalnya penyanyi atau pelukis, maka bakat yang dimiliki orang tua itu bisa saja menurun dan diwariskan pada anaknya. Sehingga anak tersebut memiliki suatu kemiripan dengan figure orang tua kandungnya. Namun sampai saat ini masih diragukan apakah kesamaan yang dimiliki anak dan orang tuanya ini berasal dari pembawaan sejak lahir ataukah karena ditopang berbagai fasilitas yang menuntunnya melalui jalan yang sama seperti orang tuanya.

Pendirian Empiristik dan Enviromentalistik,Teori ini adalah kebalikan dari Nativistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu itu berasal dari lingkungannya bukan pada dasar yang terpendam di dalam diri sejatinya. Jadi, pada dasarnya, pendirian ini menolak pada dasar yang ada di dalam diri Individu dan lebih menekankan pada lingkungan dimana Individu itu berada. Pendirian macam ini biasa disebut Enviromentalistik. Menurut paham ini, di dalam pertumbuhan Individu baik dasar maupun lingkungan sama-sama memegang pemeranan yang sangat penting dimana bakat dan dasar yang dimiliki individu itu haruslah dapat diserasikan dengan lingkungannya. Misalnya, seorang anak yang tumbuh di lingkungan masyarakat normal suatu saat juga akan menjadi bagian dari masyarakat tersebut ketika dewasa nanti sedangkan seorang anak yang hidup terlantar di dalam hutan dan diasuh oleh komplotan serigala kelak ketika dewasa nanti akan bertingkah laku layaknya serigala, ia meniru apa yang diberikan lingkungan kepadanya.

Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme, Konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.

2. FUNGSI – FUNGSI KELUARGA

A. PENGERTIAN KELUARGA

    Keluarga berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

    Generalisasi lain juga menerangkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

    Menurut Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

    Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh Individu dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan maupun perkembangan Individu tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya terjun secara langsung dan menjadi bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya.

B. MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA

Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya.

Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam.

Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.

Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.

Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.

Sedangkan dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat bahwa fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut;

Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya.

Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika, moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur dalam masyarakat tertentu.

Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya.

Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di dalamnya.

Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat pengajaran dari Ibunya.

3. MASYARAKAT

A. DEFINISI MASYARAKAT DAN PENDAPAT PARA AHLI

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

Sedangkan menurut para ahli, masyarakat adalah;

• Selo Sumarjan (1974), masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

• Koentjaraningrat (1994), masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

• Ralph Linton (1968), masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

• Karl Marx,masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi

• Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut

B. PENGGOLONGAN MASYARAKAT

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat dibedakan menjadi dua golongan yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).

• Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya.

• Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Dalam lingkungannya, Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri sebagai berikut;

1. Masyarakat Non-Industri, Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)

• Kelompok Primer, Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.

• Kelompok Sekunder, Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati.

• Masyarakat Industri, Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

4. MAKNA INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT DAN HUBUNGAN TERSEBUT ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

A. MAKNA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

    Makna Individu : Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya.

    Makna Masyarakat : makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut yaitu  merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.

    Makna Keluarga : Makna keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.


B. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

    Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.

5. URBANISASI

    Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi ialah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Proses Terjadinya Urbanisasi di karenakan faktor urbanisasi, antara lain factor – factor urbanisai di bagi menjadi 3 yakni :

 A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi

1.     Kehidupan kota yang lebih modern

2.     Sarana dan prasarana kota lebih lengkap

3.     Banyak lapangan pekerjaan di kota

4.     Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

1.     Lahan pertanian semakin sempit

2.     Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya

3.     Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa

4.     Terbatasnya sarana dan prasarana di desa

5.     Diusir dari desa asal

6.     Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

C. Keuntungan Urbanisasi

1.     Memoderenisasikan warga desa

2.     Menambah pengetahuan warga desa

3.     Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah

4.     Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa



DAFTAR PUSTAKA

http://ajinovyanw.blogspot.com/2011/10/urbanisasi-dan-proses-terjadinya.html

https://ajinovyanw.blogspot.com/search?q=Makna

http://widiyatmiko.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/53246/INDIVIDU%2C+KELUARGA+DAN+MASYARAKAT.pdf

Saturday, October 10, 2020

Tugas Pertumbuhan Penduduk

 PERTUMBUHAN PENDUDUK


Nama : Muhammad Syahdan Abdillah
Kelas : 1KA27
NPM : 10120796
Jurusan : Sistem Informasi

A. Pertumbuhan Penduduk 

  Pertumbuhan Penduduk adalah Perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan " per waktu unit " untuk melakukan sebuah pengukuran terhadap jumlah penduduk.

- Berikut adalah tabel penggandaan penduduk dunia :

TAHUN PENGGANDAAN

PERKIRAAN PENDUDUK DUNIA

WAKTU

800 SM

5 Juta

-

1650 Tahun

500 Juta

1500 Tahun

1830 Tahun

1Milyar

180 Tahun

1930 Tahun

2 Milyar

100 Tahun

    1975 Tahun   

4 Milyar

45 Tahun


 -Berikut ini tabel perkembangan penduduk :

YEAR

WORLD POPULATION

Yearly Change

Net Change

Density (P/KM2)

Urban Pop

Urban Pop %

2020

7.794,798,739

1,05 %

81.330,639

52

4.378,993,944

56%

2019

7.713,468,100

1.08 %

82.377,060

52

4.299,438,618

56 %

2018

7.631,091,040

1.10 %

83.232,115

51

4.219,817,318

55 %

2017

7.547,858,925

1.12 %

83.836,876

51

4.140,188,594

55 %

2016

7.454,022,046

1.14 %

84.224,910

50

4.060,652,683

54 %

2015

7.379,797,139

1.16 %

84.506,374

50

3.981,497,663

54 %

2014

7.295,290,765

1.17 %

84.708,789

49

3.824,990,329

53 %

2013

7.210,581,976

1.19 %

84.753,917

48

3.824,990,329

53 %

2012

7.125,828,059

1.20 %

84.633,758

48

3.747,842,586

53 %

2011

7.041,194,301

1.21 %

84.370,698

47

3.671,423,872

52 %

2010

6.956,823,603

1.22 %

84.056,510

47

3.594,868,146

52 %


    Pertambahan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertambahan penduduk merujuk pada semua spesies, tetapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertambahan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Pertambahan penduduk sendiri di pengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Dalam demografi dikenal istilah pertambahan penduduk alami dan pertambahan penduduk total. Dimana pertambahan penduduk alami hanya di pengaruhi oleh kelahiran dan kematian, sedangkan pertambahan penduduk total di pengaruhi oleh kelahiran, kematian, migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Berikut ini adalah Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk :

1. Kelahiran (Natalitas/Fertilitas).

     Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.


A). Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR).

     Angka kelahiran kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

CBR = L : P × 1.000 

Keterangan :

CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)

L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun

P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 

1.000 : Konstanta

Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam. CBR 30, termasuk kriteria tinggi.


B). Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR).

     Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

ASBR = Li : Pi × 1.000

Keterangan:

ASBR: Angka kelahiran khusus 

Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu 

Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun 

1.000 : Konstanta 


C). Angka Kelahiran Umum ( General Fertility Rate/ GFR ).

     Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

GFR = L : W(15 – 49) × 1.000 

Keterangan :

GFR = Angka kelahiran umum

L = Jumlah kelahiran selama satu tahun

W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.

1.000 = Konstanta

  Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran. 1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan. Pernikahan usia dini (usia muda). Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki. Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak. 2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas) Adanya program Keluarga Berencana (KB). Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan. Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS. Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan. Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir. Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.

2 . Angka Kematian (Mortalitas).

  Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.

Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR).

     Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

CDR = M : P × 1.000 

Keterangan:

ASDR = Angka kematian kasar 

M = Jumlah kematian selama satu tahun 

P = Jumlah penduduk pertengahan tahun 1.000 = Konstanta.

Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam. CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi.

Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR).

     Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

ASDR = Mi : Pi × 1.000 

Keterangan : 

ASDR = Angka kematian khusus 

Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu

Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu 1.000 = Konstanta.

Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR).

     Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini. 

IMR = Jumlah kematian bayi umur < 1 tahun dibagi Jumlah kelahiran bayi hidup × 1.000 

Keterangan: Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini. 

IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.

1) Faktor pendorong kematian (promortalitas).

     Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya. Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah. Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya. Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.


2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas).

     Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik. Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan. Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat diobati. Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut. 


3) Migrasi.

     Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain. Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi. Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan. Berikut ini perbedaan migrasi keluar dan migrasi masuk: Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.


B. Migrasi

I. Pengertian Migrasi : 

     Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat yang lain melewati batas administratif atau batas politik/negara. Dengan kata lain migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah yang lain. Migrasi terdapat berbagai macam, sebagai berikut :

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain.


II. Macam Macam Migrasi 

1. Migrasi internasional dibagi menjadi 3, sebagai berikut :

-imigrasi : masuknya penduduk ke suatu negara

-emigrasi : keluarnya penduduk ke negara lain

-remigrasi : kembalinya penduduk ke negara kedua


2. Migrasi nasional dibagi menjadi 4, sebagai berikut :

- urbanisasi : dari desa ke kota

- transmigrasi : dari pulau ke pulau

- ruralisasi : dari kota ke desa

- evakuasi : dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman


III. Proses migrasi mempunyai beberapa cara, yaitu :

1) migrasi ia menetap di suatu wilayah. 

2) Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya.

3) Hanya sekedar berlibur diwilayah itu Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia. Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para imigran.


IV. Akibat dari sebuah Migrasi.

     Dalam kegiatan migrasi terdapat dampak(akibat) dari sebuah migrasi yang mimiliki dampak positif juga negatif, sebagai berikut :

1. Dampak Migrasi Internasional

2. Dampak Imigrasi


Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari Imigrasi :

(+)

- Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.

- Adanya penanaman modal asing yang mempercepat pembangunan.

- Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.

- Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa.


(-)

- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

- Imigran yang masuk ada kalanya diantara mereka memiliki tujuan yang kurang baik. Seperti : pengedar narkoba, atau bertujuan politik.


Berikut ini adalah dampak positif dan negatif emigrasi :

(+)

- Menambah devisa bagi negara.

- Mengurangi ketergantungan tenaga ahli luar negeri.

- Dapat memperkenalkan kebudayaan ke luar negeri.


(-)

- Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.

- Emigrasi tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.


Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari transmigran :

(+)

- Meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.


- Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja daerah yang padat penduduknya.


- Dapat meningkatkan produksi pertanian.


- Dapat mempercepat persebaran Penduduk.


(-)

- Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran.

- Terbengkalainya tanah pertanian di daerah transmigrasi.


Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari Urbanisasi :

(+)

- Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.

- Mengurangi Jumlah Pengangguran di desa.

- Meningkatkan taraf hidup di desa.

- Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.

- Perekonomian di kota semakin berkembang.


(-) 

- Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa.

- Produktivitas pertanian di desa menurun.

- Meningkatnya tindak kriminalitas di kota.

- Meningkatnya pengangguran di kota.

- Timbulnya permukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.

- Lalu lintas dikota menjadi padat. 


V. Struktur Struktur Penduduk

     Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalam sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk keluarga ini termasuk keluarga yang cukup mampu Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu: 

 • Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun.

 • Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.

 • Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja.


 VI. Piramida Penduduk.

Apa Itu Piramida Penduduk?

     Piramida penduduk adalah sebuah grafik tentang susunan penduduk dilihat dari umurnya pada saat tertentu. Dinamakan piramida karena grafik tersebut umumnya berbentuk menyerupai piramid.


Bagaimana Cara Menyusun Piramida Penduduk?

     Untuk menyusun piramida penduduk, sebelumnya harus dilakukan sensus penduduk. Penduduk yang disensus lalu dibagi berdasarkan jenis kelaminnya. Umumnya, penduduk laki-laki ada di sebelah kiri dan penduduk perempuan di sebelah kanan. Setelah itu, akan dibuat pembagian umur yang sama di antara laki-laki maupun perempuan. Misalnya, periode 5 tahunan yang membagi umur 0-5, 6-10, 11-15, 16-20, 21-25, 26-30, 31-35, 36-40, dan seterusnya. Sumbu Y (sumbu vertikal) diperuntukkan bagi pembagian umur. Pembagian umur ini dimulai dengan usia paling muda di dasar piramida, dilanjutkan dengan usia yang semakin tua menuju atas piramida. Puncak piramida sering disebut sebagai sistem open end interval, contohnya, untuk umur 75 tahun seterusnya cukup dituliskan sebagai 75+ saja. Sementara, sumbu X (sumbu horizontal) diperuntukkan bagi jumlah penduduk, baik secara absolut ataupun persentase. Sama dengan grafik yang telah kamu ketahui selama ini, besarnya balok diagram tentu harus sama untuk setiap kelompok umur di dalamnya. Nah, piramida penduduk di negara satu dengan negara lainnya pasti berbeda satu sama lainnya !


Apa Fungsi Dari Piramida Penduduk?

Disusunnya piramida penduduk pasti memiliki fungsi. Di antaranya untuk :

1. Mendapatkan informasi komposisi penduduk sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya, jumlah penduduk, rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan, model pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, hingga usia produktif dan nonproduktif.

2. Memberikan gambaran jumlah penduduk pada masa yang akan datang.

3. Menganalisis program Keluarga Berencana (KB) dan tenaga kerja.

4. Memberikan informasi yang penting dalam pembangunan negara atau wilayah.


Bentuk-Bentuk Piramida Penduduk

     Sebelumnya, kita mengetahui bahwa piramida penduduk akan memiliki bentuk yang berbeda antara sebuah negara dan negara lainnya, ini dia bentuk-bentuk piramida penduduk yang ada:

1. Piramida kerucut/muda/ekspansif

(dijumpai di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dll.)

     Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk pertama ini mengalami perkembangan atau pertumbuhan yang bersifat cepat. Angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih banyak daripada penduduk dengan usia tua. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin sedikit jumlahnya. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya tinggi.


2. Piramida nisan/tua/dewasa/konstruktif

(dijumpai di negara-negara tua, seperti Jepang, Swedia, Amerika Serikat, dll.)

    Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk kedua ini mengalami pengurangan. Pertumbuhan penduduk di dalamnya bersifat lambat. Angka kelahiran lebih rendah daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih sedikit daripada penduduk dengan usia muda. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin banyak jumlahnya. Dengan kondisi yang demikian, negara membutuhkan tenaga kerja dari negara lain. Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya rendah.


3. Piramida stasioner/tetap

(dijumpai di negara-negara maju, seperti Belanda, Jerman, Prancis, dll.)

     Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk ketiga ini cenderung tetap atau stabil. Pertumbuhan penduduknya pun demikian. Jumlah penduduk dalam setiap kelompok umur yang ada hampir sama, kecuali usia yang paling tua.

     Angka kelahiran dan angka kematian seimbang, dan keduanya cenderung rendah. Karena itu, jumlah penduduk dengan usia muda dan dengan usia tua dapat dikatakan seimbang.

Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya nol.

Cara Membaca Piramida Penduduk 

     Pada saat membaca piramida penduduk, kamu dapat menemukan dominasi usia penduduk dengan cara melihat ketebalan grafik di dalamnya. Jika piramida tebal di bawah, berarti ada lebih banyak penduduk usia muda, dan begitupun sebaliknya.

Untuk mengetahui dominasi jenis kelamin, kamu dapat melihat tebalnya piramida di sisi tertentu. Sisi yang lebih tebal (kiri/kanan) menunjukkan jenis kelamin yang lebih dominan.

Untuk mengetahui angka kelahiran, kamu dapat melihat ketebalan dasar piramida. Jika dasarnya tebal, maka angka kelahiran tinggi, dan begitupun sebaliknya.


VII. Pengertian dari Rasio Ketergantungan.

     Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.


VIII. Pertumbuhan dan Perkembangan budaya di Indonesia.

-     Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.

-     Zaman Batu Muda (Neolithikum) Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Ciri – ciri zaman batu muda : 1.  Mulai menetap dan membuat rumah.

2.  Membentuk kelompok masyarakat desa. 

3.  Bertani.

4.  Berternak. 

Untuk memenuhi kebutuhan hidup Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.


IX. Kebudayaan Hindu, Buddha, dan Islam.

-     Kebudayaan Hindu, Budha Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.

-     Kebudayaan Islam Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.


X. Kebudayaan Barat.

-     Kebudayaan Barat Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai. Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.


Daftar Pustaka

https://ismibloggy.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk-di-indonesia/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk#:~:text=Pertambahan%20penduduk%20adalah%20perubahan%20populasi,per%20waktu%20unit%22%20untuk%20pengukuran.&text=Pertambahan%20penduduk%20sendiri%20di%20pengaruhi,kelahiran%2C%20kematian%2C%20dan%20migrasi.

https://www.google.com/search?q=apa+yang+dimaksud+pertambahan+penduduk&rlz=1C1CHBD_idID904ID904&oq=apa+yang+dimaksud+pertambahan+penduduk&aqs=chrome..69i57j0l7.5470j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia

https://brainly.co.id/tugas/1273920

https://arfanart.wordpress.com/2011/10/12/sebutkan-proses-migrasi/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/13/101500969/dampak-migrasi-penduduk?page=all

https://arfanart.wordpress.com/2011/10/12/sebutkan-tiga-jenis-struktur-penduduk/

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/geografi/piramida-penduduk-geografi-kelas-11-k13-revisi/

http://archiva29.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan.html

Strategi Pengujian Perangkat Lunak

Strategi Pengujian Perangkat Lunak  Metrik Untuk Pemeliharaan (Maintenance) Stabilitas Produk Perangkat Lunak: Metrik ini memberikan indikas...