PERTUMBUHAN PENDUDUK
TAHUN PENGGANDAAN |
PERKIRAAN PENDUDUK DUNIA |
WAKTU |
800 SM |
5 Juta |
- |
1650 Tahun |
500 Juta |
1500 Tahun |
1830 Tahun |
1Milyar |
180 Tahun |
1930 Tahun |
2 Milyar |
100 Tahun |
1975 Tahun |
4 Milyar |
45 Tahun |
YEAR |
WORLD POPULATION |
Yearly Change |
Net Change |
Density (P/KM2) |
Urban Pop |
Urban Pop % |
2020 |
7.794,798,739 |
1,05 % |
81.330,639 |
52 |
4.378,993,944 |
56% |
2019 |
7.713,468,100 |
1.08 % |
82.377,060 |
52 |
4.299,438,618 |
56 % |
2018 |
7.631,091,040 |
1.10 % |
83.232,115 |
51 |
4.219,817,318 |
55 % |
2017 |
7.547,858,925 |
1.12 % |
83.836,876 |
51 |
4.140,188,594 |
55 % |
2016 |
7.454,022,046 |
1.14 % |
84.224,910 |
50 |
4.060,652,683 |
54 % |
2015 |
7.379,797,139 |
1.16 % |
84.506,374 |
50 |
3.981,497,663 |
54 % |
2014 |
7.295,290,765 |
1.17 % |
84.708,789 |
49 |
3.824,990,329 |
53 % |
2013 |
7.210,581,976 |
1.19 % |
84.753,917 |
48 |
3.824,990,329 |
53 % |
2012 |
7.125,828,059 |
1.20 % |
84.633,758 |
48 |
3.747,842,586 |
53 % |
2011 |
7.041,194,301 |
1.21 % |
84.370,698 |
47 |
3.671,423,872 |
52 % |
2010 |
6.956,823,603 |
1.22 % |
84.056,510 |
47 |
3.594,868,146 |
52 % |
Pertambahan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertambahan penduduk merujuk pada semua spesies, tetapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertambahan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Pertambahan penduduk sendiri di pengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Dalam demografi dikenal istilah pertambahan penduduk alami dan pertambahan penduduk total. Dimana pertambahan penduduk alami hanya di pengaruhi oleh kelahiran dan kematian, sedangkan pertambahan penduduk total di pengaruhi oleh kelahiran, kematian, migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Berikut ini adalah Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk :
1. Kelahiran (Natalitas/Fertilitas).
Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
A). Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR).
Angka kelahiran kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
CBR = L : P × 1.000
Keterangan :
CBR : Crude Birth Rate (Angka
Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
1.000 : Konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam. CBR 30, termasuk kriteria tinggi.
B). Angka kelahiran khusus (Age
Specific Birth Rate/ASBR).
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
ASBR = Li : Pi × 1.000
Keterangan:
ASBR: Angka kelahiran khusus
Li : Jumlah kelahiran dari wanita
pada kelompok umur tertentu
Pi : Jumlah penduduk wanita umur
tertentu pada pertengahan tahun
1.000 : Konstanta
C). Angka Kelahiran Umum ( General Fertility Rate/ GFR ).
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
GFR = L : W(15 – 49) × 1.000
Keterangan :
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu
tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita
umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000 = Konstanta
Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran. 1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan. Pernikahan usia dini (usia muda). Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki. Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak. 2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas) Adanya program Keluarga Berencana (KB). Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan. Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS. Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan. Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir. Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
2 . Angka Kematian (Mortalitas).
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
- Angka kematian kasar
(Crude Death Rate/CDR).
Angka kematian
kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk
dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
ini.
CDR = M : P × 1.000
Keterangan:
ASDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu
tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun 1.000 = Konstanta.
Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam. CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi.
- Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR).
Angka kematian
khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk
pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini.
ASDR = Mi : Pi × 1.000
Keterangan :
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada kelompok
umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu 1.000 = Konstanta.
- Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR).
Angka kematian
bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di
bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
IMR = Jumlah kematian bayi umur <
1 tahun dibagi Jumlah kelahiran bayi hidup × 1.000
Keterangan: Kriteria angka kematian
bayi dibedakan menjadi berikut ini.
IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1) Faktor pendorong kematian (promortalitas).
Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya. Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah. Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya. Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas).
Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik. Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan. Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat diobati. Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut.
3) Migrasi.
Migrasi
merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk.
Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi
apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain. Migrasi
keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan
bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi. Migrasi masuk adalah
masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di
wilayah tujuan. Berikut ini perbedaan migrasi keluar dan migrasi masuk: Migrasi
keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya, sedangkan
migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah
tujuannya.
B. Migrasi
I. Pengertian Migrasi :
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat yang lain melewati batas administratif atau batas politik/negara. Dengan kata lain migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah yang lain. Migrasi terdapat berbagai macam, sebagai berikut :
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
II. Macam Macam Migrasi
1. Migrasi internasional dibagi menjadi 3, sebagai berikut :
-imigrasi : masuknya penduduk ke suatu negara
-emigrasi : keluarnya penduduk ke negara lain
-remigrasi : kembalinya penduduk ke negara kedua
2. Migrasi nasional dibagi menjadi 4, sebagai berikut :
- urbanisasi : dari desa ke kota
- transmigrasi : dari pulau ke pulau
- ruralisasi : dari kota ke desa
- evakuasi : dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
III. Proses migrasi mempunyai beberapa cara, yaitu :
1) migrasi ia menetap di suatu wilayah.
2) Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya.
3) Hanya sekedar berlibur diwilayah itu Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia. Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para imigran.
IV. Akibat dari sebuah Migrasi.
Dalam kegiatan migrasi terdapat dampak(akibat) dari sebuah migrasi yang mimiliki dampak positif juga negatif, sebagai berikut :
1. Dampak Migrasi Internasional
2. Dampak Imigrasi
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari Imigrasi :
(+)
- Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
- Adanya penanaman modal asing yang mempercepat pembangunan.
- Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
- Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa.
(-)
- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
- Imigran yang masuk ada kalanya diantara mereka memiliki tujuan yang kurang baik. Seperti : pengedar narkoba, atau bertujuan politik.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif emigrasi :
(+)
- Menambah devisa bagi negara.
- Mengurangi ketergantungan tenaga ahli luar negeri.
- Dapat memperkenalkan kebudayaan ke luar negeri.
(-)
- Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
- Emigrasi tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari transmigran :
(+)
- Meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
- Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja daerah yang padat penduduknya.
- Dapat meningkatkan produksi pertanian.
- Dapat mempercepat persebaran Penduduk.
(-)
- Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran.
- Terbengkalainya tanah pertanian di daerah transmigrasi.
Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari Urbanisasi :
(+)
- Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
- Mengurangi Jumlah Pengangguran di desa.
- Meningkatkan taraf hidup di desa.
- Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.
- Perekonomian di kota semakin berkembang.
(-)
- Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa.
- Produktivitas pertanian di desa menurun.
- Meningkatnya tindak kriminalitas di kota.
- Meningkatnya pengangguran di kota.
- Timbulnya permukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.
- Lalu lintas dikota menjadi padat.
V. Struktur Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalam sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk keluarga ini termasuk keluarga yang cukup mampu Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun.
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja.
VI. Piramida Penduduk.
Apa Itu Piramida Penduduk?
Piramida penduduk adalah sebuah grafik tentang susunan penduduk dilihat dari umurnya pada saat tertentu. Dinamakan piramida karena grafik tersebut umumnya berbentuk menyerupai piramid.
Bagaimana Cara Menyusun Piramida Penduduk?
Untuk menyusun piramida penduduk, sebelumnya harus dilakukan sensus penduduk. Penduduk yang disensus lalu dibagi berdasarkan jenis kelaminnya. Umumnya, penduduk laki-laki ada di sebelah kiri dan penduduk perempuan di sebelah kanan. Setelah itu, akan dibuat pembagian umur yang sama di antara laki-laki maupun perempuan. Misalnya, periode 5 tahunan yang membagi umur 0-5, 6-10, 11-15, 16-20, 21-25, 26-30, 31-35, 36-40, dan seterusnya. Sumbu Y (sumbu vertikal) diperuntukkan bagi pembagian umur. Pembagian umur ini dimulai dengan usia paling muda di dasar piramida, dilanjutkan dengan usia yang semakin tua menuju atas piramida. Puncak piramida sering disebut sebagai sistem open end interval, contohnya, untuk umur 75 tahun seterusnya cukup dituliskan sebagai 75+ saja. Sementara, sumbu X (sumbu horizontal) diperuntukkan bagi jumlah penduduk, baik secara absolut ataupun persentase. Sama dengan grafik yang telah kamu ketahui selama ini, besarnya balok diagram tentu harus sama untuk setiap kelompok umur di dalamnya. Nah, piramida penduduk di negara satu dengan negara lainnya pasti berbeda satu sama lainnya !
Apa Fungsi Dari Piramida Penduduk?
Disusunnya piramida penduduk pasti memiliki fungsi. Di antaranya untuk :
1. Mendapatkan informasi komposisi penduduk sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya, jumlah penduduk, rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan, model pertumbuhan penduduk, struktur penduduk, hingga usia produktif dan nonproduktif.
2. Memberikan gambaran jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
3. Menganalisis program Keluarga Berencana (KB) dan tenaga kerja.
4. Memberikan informasi yang penting dalam pembangunan negara atau wilayah.
Bentuk-Bentuk Piramida Penduduk
Sebelumnya, kita mengetahui bahwa piramida penduduk akan memiliki bentuk yang berbeda antara sebuah negara dan negara lainnya, ini dia bentuk-bentuk piramida penduduk yang ada:
1. Piramida kerucut/muda/ekspansif
(dijumpai di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dll.)
Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk pertama ini mengalami perkembangan atau pertumbuhan yang bersifat cepat. Angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih banyak daripada penduduk dengan usia tua. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin sedikit jumlahnya. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya tinggi.
2. Piramida nisan/tua/dewasa/konstruktif
(dijumpai di negara-negara tua, seperti Jepang, Swedia, Amerika Serikat, dll.)
Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk kedua ini mengalami pengurangan. Pertumbuhan penduduk di dalamnya bersifat lambat. Angka kelahiran lebih rendah daripada angka kematian. Karenanya, penduduk dengan usia muda lebih sedikit daripada penduduk dengan usia muda. Semakin tua, kelompok umur tersebut akan semakin banyak jumlahnya. Dengan kondisi yang demikian, negara membutuhkan tenaga kerja dari negara lain. Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya rendah.
3. Piramida stasioner/tetap
(dijumpai di negara-negara maju, seperti Belanda, Jerman, Prancis, dll.)
Kondisi penduduk pada piramida penduduk bentuk ketiga ini cenderung tetap atau stabil. Pertumbuhan penduduknya pun demikian. Jumlah penduduk dalam setiap kelompok umur yang ada hampir sama, kecuali usia yang paling tua.
Angka kelahiran dan angka kematian seimbang, dan keduanya cenderung rendah. Karena itu, jumlah penduduk dengan usia muda dan dengan usia tua dapat dikatakan seimbang.
Pada piramida penduduk bentuk ini, rasio ketergantungannya nol.
Cara Membaca Piramida Penduduk
Pada saat membaca piramida penduduk, kamu dapat menemukan dominasi usia penduduk dengan cara melihat ketebalan grafik di dalamnya. Jika piramida tebal di bawah, berarti ada lebih banyak penduduk usia muda, dan begitupun sebaliknya.
Untuk mengetahui dominasi jenis kelamin, kamu dapat melihat tebalnya piramida di sisi tertentu. Sisi yang lebih tebal (kiri/kanan) menunjukkan jenis kelamin yang lebih dominan.
Untuk mengetahui angka kelahiran, kamu dapat melihat ketebalan dasar piramida. Jika dasarnya tebal, maka angka kelahiran tinggi, dan begitupun sebaliknya.
VII. Pengertian dari Rasio Ketergantungan.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
VIII. Pertumbuhan dan Perkembangan budaya di Indonesia.
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman Batu Muda (Neolithikum) Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Ciri – ciri zaman batu muda : 1. Mulai menetap dan membuat rumah.
2. Membentuk kelompok masyarakat desa.
3. Bertani.
4. Berternak.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
IX. Kebudayaan Hindu, Buddha, dan Islam.
- Kebudayaan Hindu, Budha Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
- Kebudayaan Islam Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
X. Kebudayaan Barat.
- Kebudayaan Barat Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai. Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka
https://ismibloggy.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk-di-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk#:~:text=Pertambahan%20penduduk%20adalah%20perubahan%20populasi,per%20waktu%20unit%22%20untuk%20pengukuran.&text=Pertambahan%20penduduk%20sendiri%20di%20pengaruhi,kelahiran%2C%20kematian%2C%20dan%20migrasi.
https://www.google.com/search?q=apa+yang+dimaksud+pertambahan+penduduk&rlz=1C1CHBD_idID904ID904&oq=apa+yang+dimaksud+pertambahan+penduduk&aqs=chrome..69i57j0l7.5470j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia
https://brainly.co.id/tugas/1273920
https://arfanart.wordpress.com/2011/10/12/sebutkan-proses-migrasi/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/13/101500969/dampak-migrasi-penduduk?page=all
https://arfanart.wordpress.com/2011/10/12/sebutkan-tiga-jenis-struktur-penduduk/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/geografi/piramida-penduduk-geografi-kelas-11-k13-revisi/
http://archiva29.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan.html
No comments:
Post a Comment